Masyarakat Bali Sangat Toleran, Dakwah Salafiyah Berkembang Pesat

DENPASAR (gemaislam) – Keberadaan umat Islam yang minoritas di pulau Bali tidak menghambat berbagai ibadah dan aktifitas dakwah lainnya. Masyarakat non muslim setempat sangat toleran dan sangat menghormati umat Islam.

“Penduduk Denpasar ini sangat toleran, meski Islam disini minoritas tapi kita tidak pernah diganggu atau dihalang-halangi saat melakukan ibadah di masjid,” ujar Abu Urwah, pria keturunan Arab yang lahir dan menetap di Denpasar, kepada gemaislam.com, kamis (30/5).

Meski sejumlah serangan bom pernah menimpa pulau tersebut, tidak ada tudingan miring atau buruk sangka kepada muslim setempat, bahkan pada saat hari raya Idul Fithri, masyarakat yang mayoritas memeluk agama Hindu itu turut membantu menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk shalat ‘Id.

“Jika Idul Fithri tiba, kita umat Islam diberi fasilitas oleh pemerintah setempat untuk menggunkan lapangan untuk shalat ‘id dan kadang beberapa warga yang non muslim turut membantu, ujarnya.

Kejadian yang menarik adalah saat Idul Adha tiba, masyarakat Hindu Bali tidak melarang umat Islam melakukan ibadah kurban, meski membunuh binatang menurut agama tersebut adalah terlarang, terlebih lagi sapi.

“Saat Idul Adha, banyak pemeluk Hindu setempat yang menyaksikan penyembelihan hewan kurban dan mereka kita bagikan dagingnya,” ujarnya.

Terkait dengan dakwah salafiyah, pria keturunan Arab berjenggot lebat itu menuturkan bahwa dakwah salafiyah berkembang cukup pesat.

“Alhamdulillah, dakwah salafiyah disini berkembang dan banyak kajian-kajian, bahkan kalau di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan –red) lebih senang mengundang da’i salafi untuk memberikan ceramah disana,” tuturnya.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Media Islam | Johny Template | Laskar An-Nuur
Copyright © 2011. SMS DAKWAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger