Laptop memiliki bentuk yang didesain agar mudah dibawa ke mana-mana, sehingga benda ini kini telah menjadi lebih favorit ketimbang komputer yang membutuhkan tempat khusus.
Untuk itu, banyak orang yang memilikinya merasa lebih mudah mengerjakan tugas mereka di mana saja dan kapan saja.
Tak jarang, karena kepraktisannya, orang akhirnya memangku laptop di atas pahanya tanpa alas. Ini memang terkesan simpel, namun ternyata memangku laptop tanpa alas ini bisa berdampak negatif terhadap kesehatan, lho.
Sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan di kota New York menemukan bahwa panas yang ditimbulkan laptop ketika bersinggungan langsung dengan kulit bisa menyebabkan perubahan warna kulit.
Sekadar informasi bahwa panas yang ditimbulkan laptop bisa mencapai 50 derajat celcius! Meskipun efeknya tanpa disertai luka bakar, panas ini bisa menyebabkan gangguan kulit lho.
Jika berlangsung terus-menerus, maka ini akan memicu timbulnya kanker kulit. Untuk itu, Para Ahli menyarankan untuk tidak memangku laptop terlalu lama karena cukup berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Bagi pria, tindakan semacam ini bisa mempengaruhi kesuburan. Memangku laptop dengan radiasi panasnya di atas paha yang rapat akan membuat suhu skortum meningkat dan ini tentu akan mengganggu proses produksi sel sperma.
Jika berlangsung terus-menerus, maka akan membuat jumlah, kualitas, dan morfologi menjadi berkurang. Sedangkan mortalitas sel sperma akan meningkat yang berujung pada kerusakan testis dan kemandulan.
Teori ini dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan dengan mengambil responden pria usia produktif sebanyak 30 orang. Peneliti membagi mereka ke dalam 2 kelompok, yakni yang menggunakan laptop dan tidak.
Dengan kondisi paha yang sama-sama dirapatkan, ternyata suhu skortum responden dengan laptop meningkat jauh lebih tinggi.
Ini tentu tidak baik mengingat hubungannya dengan fertilitas tubuh. Jadi, kalau ingin tetap mengerjakan tugas tanpa ribet, sobat bisa menggunakan bantal, buku tebal, atau bahkan meja khusus. Yang penting, laptop tidak langsung bersinggungan dengan kulit.
Untuk itu, banyak orang yang memilikinya merasa lebih mudah mengerjakan tugas mereka di mana saja dan kapan saja.
Tak jarang, karena kepraktisannya, orang akhirnya memangku laptop di atas pahanya tanpa alas. Ini memang terkesan simpel, namun ternyata memangku laptop tanpa alas ini bisa berdampak negatif terhadap kesehatan, lho.
Sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan di kota New York menemukan bahwa panas yang ditimbulkan laptop ketika bersinggungan langsung dengan kulit bisa menyebabkan perubahan warna kulit.
Sekadar informasi bahwa panas yang ditimbulkan laptop bisa mencapai 50 derajat celcius! Meskipun efeknya tanpa disertai luka bakar, panas ini bisa menyebabkan gangguan kulit lho.
Jika berlangsung terus-menerus, maka ini akan memicu timbulnya kanker kulit. Untuk itu, Para Ahli menyarankan untuk tidak memangku laptop terlalu lama karena cukup berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Bagi pria, tindakan semacam ini bisa mempengaruhi kesuburan. Memangku laptop dengan radiasi panasnya di atas paha yang rapat akan membuat suhu skortum meningkat dan ini tentu akan mengganggu proses produksi sel sperma.
Jika berlangsung terus-menerus, maka akan membuat jumlah, kualitas, dan morfologi menjadi berkurang. Sedangkan mortalitas sel sperma akan meningkat yang berujung pada kerusakan testis dan kemandulan.
Teori ini dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan dengan mengambil responden pria usia produktif sebanyak 30 orang. Peneliti membagi mereka ke dalam 2 kelompok, yakni yang menggunakan laptop dan tidak.
Dengan kondisi paha yang sama-sama dirapatkan, ternyata suhu skortum responden dengan laptop meningkat jauh lebih tinggi.
Ini tentu tidak baik mengingat hubungannya dengan fertilitas tubuh. Jadi, kalau ingin tetap mengerjakan tugas tanpa ribet, sobat bisa menggunakan bantal, buku tebal, atau bahkan meja khusus. Yang penting, laptop tidak langsung bersinggungan dengan kulit.
Post a Comment